(Diterjemahkan dari buku The Tales Of Beedle The Bard karya JK Rowling)
4. JANTUNG BERBULU SANG PENYIHIR
Jaman dahulu ada seorang
penyihir muda tampan, berbakat, dan kaya raya. Ia melihat teman-temannya
menjadi seperti orang bodoh hanya karena jatuh cinta, bahkan ada sampai
kehilangan gairah hidup dan kehilangan harga diri mereka. Pemuda itu berhasrat
tidak mau menunjukkan kelemahan macam itu sehingga dia menggunakan sihir hitam
untuk mencegah dirinya jatuh cinta.
Tanpa disadari pemuda tersebut
telah melangkah terlalu jauh, keluarga pemuda itu menertawakan usahanya
menghindar dari cinta. Namun sang pemuda terlanjur bangga dan akan kepandaian
serta kekuatannya untuk mengabaikan cinta. Ketika kedua orang tua penyihir itu
meninggal dunia, dia sama sekali tidak merasakan kesedihan bahkan merasa
terberkati karena kematian mereka. Sekarang ia seorang diri mengusai Kastil
tersebut. Sang penyihir muda kemudian memindahkan kekayaan terhebatnya keruang
bawah tanah.
Penyihir itu meyakinkan dirinya
sendiri bahwa dia pantas membuat orang lain iri karena kesendiriannya, hingga
pada suatu hari sang penyihir mendengar pembicaraan dua pembantunya yang
membuatnya sangat kecewa. Salah satunya menaruh kasihan padanya dengan kekayaan
seperti sekarang ini belum juga mendapatkan seseorang yang dikasihi.
Pembantu lain menertawakannya
karena dengan kekayaan seperti yang dimiliki penyihir muda saat ini tidak dapat
menarik seseorang sebagai istrinya. Pembicaraan keduanya sangat menyakitkan hati
sang penyihir. Kemudian ia memutuskan untuk mencari seorang istri, yang
kemungkinan besar harus paling cantik agar orang-orang dapat mengaguminya,
berasal dari keluarga penyihir yang sakti sehingga ia memiliki bakat yang sama
seperti keluarganya, dan memiliki kekayaan setidaknya sama dengannya sehingga
eksistensinya menjadi jelas.
Dibutuhkan waktu lama
mendapatkan wanita sesuai dengan kriteria tersebut, namum sebuah keajaiban
terjadi, satu hari setelah sang penyihir muda berketetapan mencari pendamping
ia bertemu dengan seorang gadis penyihir yang kebetulan sedang mengunjungi
keluarganya dilingkungan tersebut.
Wanita tersebut memiliki
keahlian sihir yang mumpuni, memiliki kekayaan yang tidak dapt diragukan lagi
serta kecantikannya membuat semua pria terpana, kecuali satu orang. Penyihir
muda tidak merasa sedikitpun perasaan yang dimiliki orang lain.
Namun demikian ia menganggap
gadis penyihir itu sebagai hadiah utama, penyihir laki-laki itu mengejarnya,
meyakinkan semua orang yang dikenalnya bahwa ia telah berhasil merebut hati
gadis tersebut. Tetapi gadis penyihir merasakan sikap kagum sekaligus aneh
terhadap perhatian pemuda tersebut, ia merasakan sikap dingin dibalik
kehangatan yang diperlihatkannya. Sang gadis tidak pernah bertemu dengan
seorang pria yang begitu aneh. Keluarga gadis membesarkan hatinya bahwa mereka
berdua adalah pasangan yang serasi dan menyatakan kesediaan mereka menerima
undangan pesta yang akan diadakan di kastil sang pemuda.
Pada saat pesta diadakan,
meja-meja dihiasi dengan perak dan emas, dilengkapi anggur terbaik yang pernah
ada dan makanan yang lezat. Pemuda dan sang gadis duduk berdampingan dan pemuda
tersebut membisikan syair-syair puisi yang ia sendiri sebenarnya tidak mengerti
arti sesungguhnya. Sang gadis mendengarkan dengan seksama, dan akhirnya
menjawab, “Engkau berbicara dengan baik, dan saya sangat senang atas perhatian
yang diberikan hanya jika aku telah melihat hatimu!”
Sang pemuda tersenyum dan
mengatakan tidak perlu khawatir akan masalah tersebut, kemudian ia membungkuk
memberi salam hormat kemudian menuntun sang gadis mejauhi pesta tersebut menuju
ruang bawah tanah yang terkunci tempat dia menyimpan rahasia terbesar miliknya.
Disana pemuda menunjukkan sebuah kotak kristal, yang di dalamnya tersimpan
sebentuk jantung yang berdetak.
Sudah lama sejak jantung
tersebut terpisah dengan anggota tubuh yang lain, sudah tidak pernah memahami
arti kecantikan, indahnya suara musik dan merasakan halusnya kulit. Sang gadis
menjadi ketakutan melihat kenyataan tersebut, jantung tersebut telah menyusut
dan ditutupi oleh bulu hitam dan panjang.
“Oh, apa yang telah engkau
lakukan?” tanyanya. “Kembalikan itu ketempatnya semula, kumohon padamu!”
Sang pemuda melihat hal tersebut
dapat menyenangkan hati sang gadis, kemudian ia mengayunkan tongkat sihir untuk
membuka kotak kristal, membelah dadanya dan meletakkan jantung berbulu itu di
tempatnya.
“Sekarang kau akan mengerti apa
itu cinta sejati!”, sang gadis menangis sambil memeluk pemuda tersebut.
Sentuhan dari tangan putih
lembut, suara nafas yang terdengar ditelinga, dan hawa yang keluar dari rambut
emas sang gadis, semuanya laksana anak panah yang membangunkan jantung yang
baru menyatu dengan tubuhnya tersebut. Jantung tersebut membesar dengan aneh
seiring tarikan nafas pemuda. Buta dan liar dalam kegelapan tempat selama ini
sang jantung bersemayam, dan hasrat menguat serta mulai melawan sang pemuda.
Para tamu undangan pesta mulai
memperhatikan ketidak hadiran tuan rumah dan sang gadis. Awalnya mereka
menganggap hal tersebut wajar, namun berjam-jam mereka mulai resah dan
mencari-cari keduanya dikastil tersebut sampai akhirnya mereka menemukan ruang
bawah tanah dan terlihat sang gadis terbujur kaku dilantai dengan dada robek
terbuka.
Disampingnya mayat pemuda
memegang jantung merah bersinar milik si gadis yang akan dimasukan kedalam
dadanya. Tangan yang lain memegang tongkat sihir untuk mencabut jantung berbulu
miliknya yang terus melawan tidak mau meninggalkan tubuhnya. Hal tersebut
terjadi begitu cepat, sang pemuda akhirnya membuang tongkat sihir kemudian
menyambar pisau perak dan mencabut jantungnya dari rongga dada agar ia tidak
dikuasai jantung berbulu tersebut. Untuk beberapa saat dia berlutut penuh
kemenangan dengan sebuah jantung di masing-masing tangannya. Sampai akhirnya
terjatuh diatas mayat sang gadis dalam keadaan tak bernyawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar