Senin, 23 Juni 2014

TERJEMAHAN THE TALES OF BEEDLE THE BARD



Sebelumnya saya berterima kasih kepada penerjemah andy_hatman@yahoo.com karena mengizinkan saya memposting ulang Terjemahannya buku The Tales Of Beedle The Bard. 

THE TALES OF BEEDLE THE BARD
The Tales OF Beedle the Bard adalah novel karya JK Rowling yang merupakan buku pendamping Harry Potter siapa yang tidak tahu Novel Harry Potter?? Bahkan Novel ini menjadi novel terlaris sepanjang masa hingga dibuat sebuah Film dan saya yakin film ini menjadi film favorit kalian.
The Tales Of  Beedle the bard sendiri merupakan sebuah buku cerita anak-anak yang di sebutkan dalam Harry Potter and the deatly hollow. Dalam serial sendiri buku ini di wasiatkan Albus Dombledore kepada Hermione Granger. Buku ini sering diceritakan kepada anak-anak penyihir seperti Ron weasley, Mengingat Hermione Granger dan Harry Potter yang merupakan keturunan Muggle dan tentu saja dibesarkan oleh muggle mereka tidak pernah tahu buku ini . Buku ini mempunyai salah satu kisah yaitu The Tale Of Three Brother (Kisah Tiga Bersaudara) Di cerita tersebut terdapat simbol Reliku Kematian. Xenophilius Lovegood menerangkan bahkan Reliku Kematian itu merupakan hadiah dari kematian kepada kakak beradik Peverell. 

TERJEMAHAN THE TALES OF BEEDLE THE BARD

Pendahuluan
Kisah Beedle si penyair (The Tales of Beedle the Bard) adalah kumpulan cerita yang ditulis oleh para penyihir muda. Dongeng-dongeng tersebut menjadi cerita pengantar tidur yang populer selama berabad-abad, sehingga kisah PENYIHIR DAN KUALI YANG MELOMPAT dan MATA AIR KEBERUNTUNGAN merupakan dongeng yang dikenal murid-murid Hogwarts sebagaimana anak-anak dari dunia Muggle (orang-orang yang tidak memiliki kemampuan sihir) mengenal kisah-kisah Cinderella dan Sleeping Beauty (Putri Tidur).
Kisah Beedle si penyair mewakili kisah-kisah dari berbagai aspek, contohnya kebajikan selalu berbuah manis dan kejahatan mendapat ganjaran. Sekalipun terdapat perbedaan yang mendasar, pada dongeng-dongeng dunia Muggle – sihir cenderung merupakan unsur jahat dan merupakan akar masalah yang mencelakakan tokoh-tokoh baik. Penyihir memberikan apel beracun (Snow White – Putih Salju), membuat putri tidur seratus tahun (Sleeping Beauty), atau merubah seorang pangeran menjadi monster buruk rupa (Beauty and the Beast). Kisah Beedle si Penyair menceritakan dongeng yang berbeda, dalam kisah tersebut para pahlawan memiliki kemampuan sihir tapi mereka mengahadapi persoalan sulit seperti yang kita alami. Kisah Beedle telah banyak menolong para penyihir dari generasi ke generasi dalam menjelaskan kesulitan hidup kepada anak-anak mereka bahwa sihir dapat menyebabkan banyak masalah seperti sebuah kutukan.
Perbedaan mendasar dalam dongeng dunia sihir, pelaku-pelaku pada kisah Beedle si penyair, aktif mencari keberuntungan mereka, yang tentunya berbeda dibandingkan tokoh-tokoh wanita dalam dongeng dunia Muggle. Asha, Altheda, Amata, dan Babbitty Rabbitty adalah penyihir-penyihir wanita yang berusaha menentukan sendiri nasib mereka, dibandingkan dongeng dunia muggle dimana sang putri terbujur tidur menunggu sang pangeran atau menunggu seseorang mengembalikan sepatu kaca yang hilang. Kisah yang agak mirip adalah “The Warlock’s Hairy Heart”, terdapat kesamaan ide tetapi akhir kisahnya bukan bahagia untuk selama-lamanya.
Beedle si penyair hidup pada abad 15, dan kisah hidupnya diselimuti misteri. Lahir di Yorkshire dan yang tersisa hanyalah patung dari kayu yang menggambarkan ia memiliki janggut yang bagus. Seandainya kisah-kisah tersebut merupakan refleksi dari opininya, diibaratkan beliau seperti Muggle yang tidak memiliki kepedulian.
Ia tidak percaya pada sihir hitam karena hal tersebut memberikan dampak buruk berupa tindakan jahat, sikap masa bodoh, atau secara serampangan menggunakan bakat yang mereka miliki. Para pahlawan dalam dongeng tersebut bukanlah penyihir yang sakti, mereka adalah para penyihir yang baik hati, memiliki akal sehat dan pintar.
Penyihir masa kini yang masuk dalam kategori tersebut adalah Profesor Albus Percival Wulfric Dumbledore, Order of Merlin (kelas I), Kepala sekolah Hogwarts, Anggota kehormatan Konfederasi Sihir Internasional, Ketua Warlock of Wizengamot. Diantara warisan beliau berupa catatan-catatan pemikiran yang diberikan untuk Hogwarts terdapat satu set catatan tentang Kisah Beedle si Penyair. Tidak diketahui dengan pasti apakah tulisan tersebut dimaksudkan untuk kesenangan pribadi ataukah untuk publikasi dimasa yang akan datang. Penerbitan catatan tersebut sudah melalui persetujuan Profesor Minerva McGonagall, saat ini kepala sekolah Hogwarts, besama dengan Kisah Beedle si penyair yang diterjemahkan oleh Hermione Granger. Kita berharap wawasan Profesor Dumbledore yang meliputi observasi mengenai sejarah sihir, kenangan personal, dan pencerahan informasi yang menjadi elemen pada tiap kisah tersebut menjadi bahan acuan bagi generasi selanjutnya, pembaca kisah tersebut baik dari dunia sihir maupun Muggle. Bagi mereka yang mengenal Profesor Dumbledore secara pribadi percaya, ia akan mendukung program ini dan memberikan seluruh royaltinya untuk disumbangkan kepada The Children’s High Level Group, yang bekerja untuk anak-anak yang membutuhkan perhatian.
Ini hanya merupakan sumbangan kecil, berupa sedikit tambahan pada catatan Profesor Dumbledore. Sejauh yang kita tahu, catatan tersebut selesai kurang lebih 18 bulan sebelum terjadi peristiwa tragis di Menara Astronomi Hogwarts. Dikenal sebagai perang paling terkini dalam dunia sihir (sebagai contoh, mereka yang membaca 7 buku tentang kehidupan Harry Potter) akan mengerti Profesor Dumbledore hanya mengungkapkan sedikit saja pengetahuannya tentang akhir kisah pada buku ini. Apa yang Dumbledore katakan tentang kebenaran Kisah Tiga Bersaudara, bertahun-tahun yang lalu kepada murid-murid favoritnya:
“Hal tersebut sangat indah dan mengerikan, dan karenanya kita akan mengalami ketakutan dengan sangat hati-hati.”
Terserah kita setuju atau tidak, mungkin kita akan membiarkan Profesor Dumbledore berharap dapat melindungi pembaca yang akan datang dari godaan yang telah dirampas darinya dan untuk itu ia harus membayar dengan nyawanya.
J. K. ROWLING
  2008 

Daftar Isi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar